Pemahaman Benturan Kepentingan Kunci Transparansi dan Akuntabilitas
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi) mengikuti kegiatan Sosialisasi Benturan Kepentingan yang diselenggarakan oleh Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan (PSI TP), Kamis (20/06). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kesadaran pegawai mengenai potensi konflik kepentingan yang bisa mempengaruhi integritas dan transparansi di lingkungan kerja. Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 7 tahun 2022, sosialisasi ini menyoroti aspek benturan kepentingan, gratifikasi, dan pengaduan masyarakat (Dumas).
Dalam sambutannya, Kepala PSI TP, Priatna Sasmita menekankan pentingnya menghindari benturan kepentingan yang bisa mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak objektif. Ia menyatakan bahwa pertanggungjawaban atas tugas dan fungsi harus berjalan konsisten dari perencanaan hingga pengawasan tanpa adanya pengaruh negatif dari benturan kepentingan.
Sebagai narasumber, Auditor Ahli Madya dari Inspektorat Jenderal, Nurwanto Condro Negoro dan Abdussyahid memberikan penjelasan mendalam mengenai Permentan nomor 7 tahun 2022. Peraturan ini bertujuan untuk membantu dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menangani benturan kepentingan di lingkungan kerja Kementerian Pertanian.
Narasumber menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengelola potensi benturan kepentingan di dalam lingkup pekerjaan pemerintahan untuk memastikan integritas dan objektivitas dalam pengambilan keputusan. Selain itu, mereka menyoroti bahaya gratifikasi yang dapat merusak tata kelola dan mempengaruhi netralitas lembaga. Dalam konteks pengaduan masyarakat (Dumas), mereka mengajak untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga pemerintah dalam menanggapi pengaduan yang masuk, sebagai langkah penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih dari praktik korupsi.
Di akhir acara, pentingnya komitmen dari pimpinan dalam memastikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPI) berjalan efektif juga menjadi sorotan. Tanpa komitmen dan dukungan penuh dari pimpinan, sistem apapun, sebaik apapun dirancang, tidak akan berfungsi dengan optimal. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh pegawai BBPSI Padi dan lingkup PSI TP dapat bekerja dengan lebih transparan dan adil, serta menghindari segala bentuk konflik kepentingan yang dapat merugikan organisasi dan publik.