Antisipasi Dampak El Nino, BSIP Padi Kenalkan Varietas Padi Tahan Kekeringan dan OPT
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut yang melebihi kondisi normal di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Kondisi itu memicu terjadinya kekeringan.
Manajer Representatif UPBS Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BSIP Padi), Dr. Estria Furry P., saat diundang menjadi narasumber pada kegiatan Webinar Propaktani Episode 961, beberapa waktu lalu menyampaikan terkait varietas unggul baru (VUB) Padi Toleran Kekeringan dan Tahan OPT Utama.
Ada 5 rekomendasi varietas padi irigasi adaptif tadah hujan yang telah dilepas oleh Kementerian Pertanian dan tersedia di UPBS BSIP Padi diantaranya Inpari 39 Tadah Hujan Agritan, Inpari 38 Tadah Hujan Agritan, Inpari 41 Tadah Hujan Agritan, Inpari 46 GSR Tadah Hujan dan Cisaat. “Ada proses seleksi dari petani bahwa mereka lebih memilih varietas-varietas yang produktivitasnya tinggi kemudian lebih tahan hama dan penyakit dan adaptif terhadap kondisi lahannya, sehingga kelima varietas ini cukup dikenal oleh petani.” urai Estria.
Untuk varietas Gogo, ada 8 rekomendasi varietas yang cukup berkembang di masyarakat yaitu Inpago 4,7,8,9,10, 12, 13 Fortiz dan Luhur 2. “Pada lahan gogo varietas yang digunakan harus wajib tahan Blas. Selain itu lahan gogo banyak mengandung Al dan kadar Fe jadi juga harus toleran terhadap cekaman keracunan Al.” jelas Estria.
Estria juga menyampaikan beberapa varietas padi irigasi tapi toleran kekeringan, ada 6 varietas yang biasa ditanam di sawah tapi dapat digunakan sebagai antisipasi lahan kekeringan yakni Inpari 13, Inpari 19, Cakrabuana Agritan, Padjadjaran Agritan (genjah), Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 43 Agritan GSR.