Kolaborasi BSIP dan Harvest Plus dalam Standardisasi Padi Biofortifikasi untuk Indonesia
Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Harvest Plus resmi memulai proyek standardisasi padi biofortifikasi untuk Indonesia. Acara kick-off, Selasa (14/05), yang diselenggarakan di kantor pusat BSIP ini dihadiri oleh Kepala Badan, Sekretaris Badan, para pejabat eselon 2 BSIP, Profesor Riset Apertani, perwakilan dari Bapanas, Perpadi, perusahaan swasta, lembaga sertifikasi produk dan jasa, serta Dr. Ravinder Gruvar selaku Global Business Manager dari Harvest Plus.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung sasaran utama RPJPMN 2025-2045, yang mencakup pengentasan kemiskinan, peningkatan daya saing sumber daya manusia, serta pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca. Menuju Indonesia Emas 2045, di mana 70% penduduk berada dalam usia produktif, diperlukan generasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Program penurunan prevalensi stunting juga menjadi agenda strategis RPJMN, mengingat stunting berdampak pada pertumbuhan dan daya saing anak di masa depan.
Proyek ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Harvest Plus dan BSIP. Kick-off ini bertujuan mensosialisasikan program kerja sama antara kedua pihak. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) disaksikan oleh seluruh pejabat eselon 2, Kepala Badan, dan Sekretaris Badan.
Selain itu, dalam acara ini juga diadakan workshop konsultasi untuk mendapatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan. Workshop ini bertujuan mengembangkan pedoman standar untuk padi biofortifikasi, meliputi perbenihan, praktik budidaya, penanganan panen dan pasca panen, pelabelan, serta ketertelusuran produk.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia dan mencapai tujuan pembangunan nasional. Kerjasama standardisasi untuk pangan lainnya berpotensi untuk di jalin lintas lembaga dengan Harvest Plus.harvest